Rabu, 22 April 2009

E-procurement

Salah satu sistem pengadaan barang yang perlu dipertimbangkan adalah e-procurement yang berbasis e-commerce. Pada saat ini, sistem e-procurement mulai berkembang berkat dukungan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih dan pesat. Selain itu, saat ini semakin banyak perusahaan yang telah memiliki web site, sehingga komunikasi secara real time dan on time melalui internet cukup maju, termasuk dalam hal pengadaan barang dan jasa.
Sistem e-procurement dapat berjalan lancar, apabila manajemen material di suatu perusahaan dikelola dengan baik, mulai dari data base supplier, sistem cataloging material, pengelolaan pesanan dari dan ke vendor atau supplier, sistem pembayaran, termasuk masalah kesiapan tender atau lelang on-line (e-auction).
Perusahaan yang menggunakan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) dalam pengelolaan sistem informasinya akan lebih mudah menerapkan e-procurement. Pada saat ini masih sedikit perusahaan yang telah menerapkan e-auction sebagai implementasi prinsip GCG.
Pengadaan barang dan jasa di luar negeri dengan menggunakan e-procurement sudah membudaya, karena telah didukung sarana dan prasarana yang memadai. Di Indonesia, beberapa BUMN dan perusahaan swasta telah menerapkan e-procurement, meskipun sebagian masih bersifat parsial, belum menyeluruh.



Tujuan E- procurement

Untuk meningkatkan efisiensi serta transparansi, akuntabilitas publik dan partisipasi stakeholders di dalam penyelenggaraan barang dan jasa.



Manfaat E-procurement

- Diperlukan mekanisme efisien, efektif, terbuka, bersaing, transparan, dan akuntabel.
- Menghemat anggaran
- Membuat proses interaksi antara pengguna dan penyedia jasa, serta masyarakat menjadi lebih mudah serta cepat.
- Meningkatkan kontrol terhadap berbagai penyimpangan
- Mengurangi kontak fisik yang bisa meminimalkan risiko KKN
- Terjadinya pengurangan :
1. Harga pembelian barang
2. Penagihan dan pembayaran
3. Biaya administrasi
- Dapat mengoptimalkan pengelolaan basis pasokan yang tepat waktu
- Merupakan salah satu inisiatif e-Government
Terdapat tujuh manfaat bagi perusahaan yang menggunakan sistem e-procurement dalam pengadaan barang dan jasa.
Pertama, dapat menunjang sistem Just in Time (JIT) dalam memenuhi kebutuhan material sehingga terjadi efisiensi biaya (cost reduction) dalam manajemen material. Kedua, dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan arus kas (cash flow management). Ketiga, dapat mereduksi interaksi antar-manusia (face to face) sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Keempat, dapat menekan biaya operasi dan administrasi.
Kelima, dapat memberi nilai tambah (value added) berupa percepatan proses transaksi dan memperluas cakupan partisipasi penawaran sehingga mampu menghasilkan harga yang terbaik. Keenam, dapat meminalisasi interest pihak-pihak yang berkepentingan. Ketujuh, dapat meningkatkan transparansi dalam pengadaan barang dan jasa sehingga mencegah timbulnya KKN karena dapat terjamin transparansi bagi peserta tender.
Pada masa mendatang sistem ini akan dapat memberi nilai tambah (value added) secara optimal pada kriteria pengadaan barang dan jasa. Di mana, volume dan frekuensi transaksi semakin tinggi, vendor (supplier) dapat memasok lebih banyak, jenis transaksi rutin atau berulang semakin banyak, dan spesifikasi kebutuhan semakin banyak dapat distandarisasi. Selain itu kemungkinan terjadi risiko lebih dapat terukur (relatif rendah), dan adanya kontrak jangka panjang (longterm supply agreement) serta untuk securing availability (order management) dapat lebih terjamin.


Kendala E-procurement

- Technical complexity
- Modal awal
- Hubungan online dengan vendor dan application service provider
- Kemungkinan mengganggu perkembangan UKM (Usaha Kecil Menengah)‏
- Perkembangan infrastruktur
- Payung hukum yang jelas (RUU ITE)‏
- Hambatan dari pihak-pihak tertentu
Implementasi tender melalui lelang on line (e-auction) sangat memerlukan kesiapan teknologi informasi secara penuh berikut perangkat-perangkatnya. Meskipun dalam implementasinya tidak banyak memerlukan perubahan dalam proses bisnis (bussiness process), namun perlu suatu kebijakan (policy) perusahaan berupa sistem dan prosedur yang mengatur mekanisme lelang on-line.
Sistem dan prosedur tersebut merupakan acuan bagi panitia pelelangan atau tim tender dan para peserta tender serta pihak terkait lainnya dalam melaksanakan pelelangan secara on-line. Selain itu sistem e-procurement memerlukan dukungan proses pengadaan barang dan jasa dengan memanfaatkan teknologi informasi (internet) sehingga dapat dibangun interaksi antara buyer dan supplier secara on-line.
Kendala yang dihadapi dalam implementasi e-procurement adalah belum membudayanya praktik bisnis e-commerce di negara kita, sehingga belum dapat menjangkau peserta tender yang lebih luas. Sistem e-procurement tidak menjamin bahwa pengadaan barang dan jasa akan bebas dari praktik KKN, karena sebagus apapun sistem yang dibangun, tanpa disertai dengan moral dan etika yang baik dari manusia sebagai pelaksana sistem, maka sistem tersebut tidak berguna. Oleh karena itu perlu perbaikan sikap moral serta etika dari manusia sebagai pelaksana sistem tersebut.
Pada saat ini pemerintah sedang mengkaji secara mendalam rencana penerapan tender secara on line (e-procurement), termasuk masalah atau kendala yang mungkin timbul saat implementasinya nanti. Berbagai usaha yang dilakukan pemerintah termasuk Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) dan otoritas bursa (Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) yang mengarah penerapan e-procurment dalam rangka implementasi GCG, perlu kita dukung bersama.

http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=127704


Rabu, 15 April 2009

6 Strategies Decision of Indosat.com

PT Indosat Tbk., sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk., adalah sebuah perusahaan penyelenggara jalur telekomunikasi di Indonesia. Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler (Mentari, Matrix, IM3, StarOne). Saat ini, komposisi kepemilikan saham Indosat adalah: Publik (45,19%), Qatar Telecom QSC (40,37%), serta Pemerintah Republik Indonesia (14,44%), termasuk saham Seri A.
Lingkup usaha:
- Komunikasi Bergerak
- Satelindo: penyelenggara seluler kedua terbesar di Indonesia
- IM3: penyelenggara GSM 1800 pertama
- Komunikasi Tetap
- SLI dari 001 dan 008
- Layanan fixed access telah diluncurkan
- Multimedia, Komunikasi Data dan Internet (MIDI)
- Komunikasi data kecepatan tinggi
- VoIP
- Internet, Video conference, electronic transaction (e-commerce) dan Cable TV
- Satelit
- Jaringan dan Layanan Backbone
- Infrastruktur satelit
- Jaringan kabel laut
- Jaringan dalam kota dan antar kota
Indosat mrpkn perusahaan telekomunikasi yg sdh dikenal oleh masyarakat indonesia, perusahaan ini sdh berjalan lbh dr 15th dan berpusat di gd. Artha graha di kawasan scbd.


1. Strategy Channel Priorities : Bricks and clicks

Seperti yang sudah dijelaskan, Indosat.com merupakan sebuah perusahaan telekomunikasi yang sebenarnya merupakan sarana bagi customer untuk mengetahui lebih dalam tentang indosat, baik itu promosi yang sedang berjalan maupun i-ring apa saja yang tersedia. Tidak ada transaksi jual beli dalam indosat.com, karena website ini hanya menyediakan segala informasi yang berkaitan dengan indosat mulai dari informasi tarif tlf, tarif internet,i-ring, layanan blackberry, fitur, dll. Untuk bagian Customer Service dapat dihubungi melalui telepon.


2. Organizational Restructuring and Capabilities : Strategic Partnership

Dalam situs ini, diinformasikan bahwa Indosat.com bekerja sama dengan :
a. Dunia perbankan (BCA, Mandiri, Permata, Mega, BNI) untuk membantu memudahkan pembayaran melalui fasilitas kartu kredit).
b. Berkerjasama dengan Blackberry & bekerjasama dengan lebel musik


3. Business, Service, and Revenue Models

Sebagai jasa telekomunikasi Website Indosat hanya berisikan mengenai informasi produk dan juga kegiatan yang dilakukan hingga informasi bagi para investor. Bahkan didalam Website Indosat tidak adanya transaksi secara online. Melihat banyaknya variasi produk yang dimiliki Indosat menjadikan website tersebut menjadi mediasi untuk menginformasikan produknya yang mungkin tidak memiliki iklan komersial.


4. Market Place Restructuring

Dilihat dari sisi buy-side, website Indosat tidak melakukan dalam kategori tersebut. Namun begitu juga untuk sell-side karena tidak adanya transaksi online.


5. Market and Product Development Strategy : Market Development Strategies

Menurut pendapat saya, Indosat sudah melakukan market developmet strategies dengan baik. Banyaknya varian jenis produk dan juga fitur-fitur yang diciptakan Indosat menjadikan produknya selalu menjadi unggul di pasaran. Bahkan dengan website ini, kita bisa mngetahui apa saja produk dari Indosat dan kita bisa mengetahuinya secara detail.


6. Positioning and Differentiation Strategies : Pricing Performance Exellence and Transactional Exellence

Tentu saja untuk perusahaan besar seperti Indosat, pasti sudah memperhitungkan mengenai strategi yang dilakukan setiap pelaksanaannya baik dari segi produk, service, harga dan juga proses operasionalnya. Detail produk yang disajikan dalam website ini sangat menarik karena kita dapat mengetahuinya secara keseluruhan.

Rabu, 08 April 2009

Langkah - Langkah Membuat Website

Langkah - Langkah Membuat website

1. Membuat Sketsa DesainDesainer bisa saja menuangkan ide dalam membuat interface suatu homepage dalam bentuk sketsa dikertas dahulu. Untuk kebanyakan orang, biasanya langkah ini dilewatkan dan langsung pada langkah membuat layout desain dengan menggunakan software.

2. Membuat Layout DesainSetelah sketsa sudah jadi, kita menggunakan software seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Macromedia Fireworks dan Macromedia Freehand (atau Yang lainnya) untuk memperhalus sketsa desain.

3. Membagi gambar menjadi potongan kecil-kecil Setelah layout desain Website sudah jadi. File gambar tersebut dipecah menjadi potongan kecil - kecil untuk mengoptimize waktu download. Untuk melakukan hal tersebut dapat menggunakan software Adobe Image Ready. Software ini dapat langsung memotong gambar yang besar tadi dan otomatis juga menjadikannya ke dalam format html . Langkah ini bisa saja dilewatkan bila ukuran gambar kita tidak terlalu besar.

4. Membuat Animasi Animasi diperlukan untuk menghidupkan Website kita agar menarik pengunjung. Macromedia Flash dan Gif Construction Set dapat dipakai untuk melakukan hal tersebut.

5. Membuat HTML Setelah itu kita merapikan layout desain kita seperti menempatkan beberapa tombol dan gambar, menambah text, mengedit script HTML, membuat layout form ke dalam format HTML. Untuk itu kita perlu software HTML Editor seperti Macromedia Dreamweaver, Microsoft Frontpage dan Allaire Homesite.

6. Programming dan Script Untuk website e-commerce, iklan baris, lelang, database, membuat guestbook, counter dan forum diskusi. File HTML kita perlu programming untuk melakukan aktivitas semacam itu. Programming dan script ini bisa dibuat dengan menggunakan ASP, Borland Delphy, CGI, PHP, Visual Basic. Dan perlu diperhatikan bahwa programming dan script ini biasanya dilakukan setelah desain Website kita telah jadi.

7. Upload HTML Setelah file kita telah menjadi html beserta gambar dan scriptnya. Kita perlu meng-upload file kita ke suatu tempat ( hosting ), agar semua orang di dunia dapat mengakses halaman html kita. Biasanya Macromedia Dreamweaver dengan fasilitas site FTP dan Microsoft Frontpage dengan Publishnya telah menyediakan fasilitas upload ini. Atau dapat menggunakan software seperti WS-FTP, Cute FTP, Bullet FTP.

8. Website Pribadi Untuk Website pribadi atau yang sekedar ingin coba-coba biasanya setelah file html sudah jadi dapat hosting di tempat-tempat gratis, memakai guestbook dan counter gratis dan menambah macam-macam accesories dalam mempercantik Website pribadi tersebut.

http://whandi.net/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=196

Rabu, 01 April 2009

Meta Service Definition

Meta service muncul dikarenakan adanya kehadiran meta data yaitu kumpulan informasi tentang data ( data dari data ). Nah, meta service ini merupakan salah satu layanan yang dikembangkan dari Meta Data. Yaitu, penggunaan informasi (kumpulan informasi) suatu data yang di commersialisasikan ( business need ) belakangan ini.

We define a concept of Meta services which describes a way of abstracting and mapping a workflow to a service in computational Grid environments. By using Meta services, a workflow in a Grid environment could adapt various service concepts such as Grid services, Web services, and portal services without modification to the workflow. And the converted Meta services could be shared and reused by users. Furthermore, historical performance data could be included in the Meta service, making effective execution of the workflow possible.

Source : www.springerlink.com/content/pkqa55qau70k2b2n/